Less is more Minimalist sebagai gaya hidup
ditahun 2023 saya mulai serius menjalani gaya hidup minimalist, setiap label produk yang saya temukan pada kemasan barang, saya melepasnya.selain itu saya berhenti membeli produk dengan kemasan botol, dan mulai refill, sebenarnya ada banyak hal yang bisa kita refill mulai dari pengharum pakaian,sabun cair, shampo. saya tidak lagi melihat sesuatu berdasarkan brand atau labelnya, namun lebih ke manfaat dan fungsinya.
saya juga perlahan mulai melepas beberapa teman yang memiliki kecendrungan pola hidup konsumtif, karena saya menyadari saya ingin mencapai tujuan finansial untuk hidup yang lebih nyaman. ketika beberapa teman saya pergi liburan ke luar negeri, saya menabung untuk mengikuti sertifikasi profesi, ketika teman-teman lain membeli skincare, fashion saya melanjutkan pendidikan.
saat ini di era internet saya menyadari banyak orang hidup dengan brand, mungkin hp keluaran terbaru, mungkin laptop keluaran terbaru, dan kehidupan luxury lainnya.
tetapi saya menyadari dibalik setiap barang mewah ada pajak yang harus dibayar, di
balik kendaraan yang mewah ada pajak dan perawatan yang harus dibayar.
saya menyadari bahwa sebenarnya kita bisa merasa cukup dan berlimpah dengan apa yang kita miliki saat ini. pada setiap transaksi yang kita keluarkan untuk membeli sebuah barang, ada sejumlah nominal yang keluar dari rekening membuat kita menukar waktu dan tenaga dengan sebuah barang.
kebebasan finansial,kebebasan waktu, kebebasan ruang adalah hal yang ingin saya miliki.
by the way saya merasa sangat nyaman dengan kehidupan saya saat ini, untuk membersihkan ruangan saya hanya memerlukan waktu sebentar. selanjutnya saya ingin membuat tempat penyimpanan pakaian saya lebih lapang, dan menyingkirkan pakaian-pakaian yang berat.
dalam hal membeli barang, saya lebih memilih barang-barang yang memiliki warna netral, untuk antisipasi keinginan berbelanja yang lebih banyak. mayoritas barang yang saya miliki berwarna hitam, putih, abu dan coklat
Comments
Post a Comment