Rasanya Jadi Ambivert


Rasanya Jadi Ambivert

Mungkin banyak orang mengetahui kepribadian introvert dan ekstrovert, tapi ga banyak yang menulis tentang kepribadian ambivert. Yes kepribadian gabungan dari introvert dan ekstrovert. So apakah ambivert itu aneh? Exactly not.

Disini aku menulis bukan menulis teori, melainkan menulis hasil pengamatan aku sehari-hari, dan qku pikir ga semua orang ambivert memiliki kriteria yang aku sebutkan. So ini hanya sebuah sharing...oke lets we talk first about introvert.

Kalau orang introvert betah berlama-lama sendirian dikamar punya me time sendiri, dan orang extrovert kebanyakan ga tahan untuk berdiam diri dirumah dan harus banyak hangout. Ambivert berbeda, sesekali dia membutuhkan waktu sendirian, sesekali dia membutuhkan waktu hangout bersama teman-teman. Dan uniknya ambivert itu kalau kelamaan sendirian dia merasa ga nyaman, dan kalau kelamaan hangout energinya terkuras, jadi manusia yang satu ini harus pandai pandai mengatur waktu.

Dan salah satu keunikan orang ambivert adalah ia dapat dengan mudah mengetahui apakah orang lain berkepribadian ekstrovert atau introvert. Dan uniknya mereka bisa berubah menjadi introvert ketika ngobrol dengan ekstrovert dan bisa berubah menjadi ekstrovert ketika berbicara dengan introvert. Intinya mereka seringkali menyesuaikan diri. Dan biasanya orang ambivert memahami topik-topik yang disukai kedua kepribadian, contohnya saat mereka ngobrol dengan ekstrovert mereka akan lebih sering membicarakan tempat wisata, lagu, hura-hura dan berbagai hal yang menarik. Sementara saat mereka ngobrol dengan introvert mereka akan membicarakan hal-hal yang mendalam, misalnya rencana melanjutkan pendidikan, rencana bisnis pokoknya sesuatu yang berkaitan sama makna hidup dan masa depan.

Oleh karena itu jangan heran kalau kebanyakan teman-teman kalian yang rajin belajar, cumlaude atau lulus dengan nilai bagus berkepribadian introvert.
Lantas apa saja kelebihan orang ambivert? Berdasarkan pengamatan aku, orang ambivert mudah bersosialisasi, bahkan apabila ada dua kubu atau kelompok sosial yang berbeda dalam suatu komunitas, ambivert akan dapat masuk dikedua kubu. Selain itu, ambivert biasanya mudah memahami emosi orang lain, dan bisa menjadi pendengar yang baik. Bahkan sebuah artikel menyebutkan, apabila seorang ambivert jualan, maka ia akan menjual paling banyak dibandingkan jenis kepribadian lainnya. Namun kelemahannya, ambivert itu moody, ia mudah berubah sehingga orang lain terkadang sulit menebak apa yang sedang dirasakan ambivert, dan karena kepribadian ini seringkali menyesuaikan diri dengan lingkungan, ia jadi cenderung ikut-ikutan. Jika orang introvert terkenal pandai mengelola keuangan alias hemat, dan ekstrovert pandai mengeluarkan uang (boros), berbeda dengan ambivert yang cenderung sulit hemat tapi sulit boros juga.
Nah lalu profesi apa sih yang cocok untuk orang ambivert? Menurut beberapa sumber yang saya baca, ambivert cocok bekerja sebagai psikolog, human resources departement, konselor, sales, dan pekerjaan yang berhubungan dengan orang lain.
oke terima kasih sudah membaca, lain kali akan saya lanjutkan tulisannya. 

Comments

Popular Posts