PRODUKTIFITAS

PRODUKTIFITAS

PRODUKTIVITAS SEBAGAI PENGUKUR KINERJA
Pusat pertanggungjawaban dapat diukur kinerjanya dengan menggunakan produktivitas 
sebagai ukurannya, yaitu pusat pertanggungjawaban yang outputnya dapat diukur secara 
kuantitatif karena produktivitas merupakan rasio antara output dengan input.

Produktivitas berhubungan dengan produksi keluaran secara efisien dan terutama 
ditujukan 
kepada hubungan antara keluaran dan masukan yang digunakan untuk menghasilkan 
keluaran tersebut.
PENGUKURAN PRODUKTIFITAS PARSIAL

Adalah pengukuran untuk satu input pada suatu waktu
Rasio Produktifitas:  OUTPUT/INPUT
Ukuran produktifitas operasional = output dan input diukur dalam kuantitas fisik
Ukuran produktifitas keuangan     = output dan  input diukur dalam rupiah
Keunggulan ukuran parsial
Mudah diinterpretasikan oleh semua pihak dalam perusahaan
Kelemahan ukuran parsial
Penurunan suatu input mungkin diperlukan untuk meningkatkan produktifitas yang lainnya


PENGUKURAN PRODUKTIFITAS TOTAL
Produktifitas Total
Produktifitas total mengukur hubungan antara output yang diperoleh dan biaya input total semua sumber daya input yang diperlukan untuk memproduksi output
Pengukuran Produktifitas Total
Pengukuran produktifitas total dapat didefinisikan sebagai pemfokusan perhatian pada beberapa input yang secara total menunjukan keberhasilan perusahaan.
Pengukuran tersebut dapat dilakukan dalam dua kondisi yaitu tanpa adanya pertukaran produktifitas antar input, dan pengukuran dengan memperhitungkan adanya pertukaran produktifitas antar input.
Ukuran Produktifitas total tanpa mempertimbangkan pertukaran (trade off)
Ukuran produktifitas total memperhitungkan semua jenis input yang digunakan untuk menghasilkan suatu output.
Ukuran produktifitas total dengan mempertimbangkan pertukaran (trade Off)
Jika produktifitasnya suatu masukan dinaikan dengan akibat penurunan produktifitas masukan yang lain, manajemen memerlukan ukuran nilai produktifitas total yang berupa Profit Linked Productivity.

Contoh – Ukuran produktifitas tanpa trade off
Pada akhir tahun 2011, manajer departemen produksi melakukan sedikit perubahan proses produksi yang diharapkan akan memperbaiki efisiensi penggunaan input. Pada akhir tahun 2012 manajer tersebut ingin melakukan penilaian perubahan produktifitas departemennya. Data yang diperlukan untuk menilai produktifitas tersebut disajikan berikut ini.

2011
2012
Jumlah produk yang dihasilkan (unit)
100.000
100.000
Bahan baku yang dipakai (Kg)
25.000
20.000
Tenaga Kerja yang dipakai (Jam)
75.000
60.000
Harga jual produk per unit
Rp 30
Rp 30
Biaya bahan baku per Kg
Rp 12
Rp 12
Upah tenaga kerja per jam
Rp 6
Rp 6

TABEL 1 PRODUKTIFITAS PARSIAL
2011
2012
Produktifitas bahan baku
4,00
5,00
Produktifitas Tenaga Kerja
1,33
1,67

Produktifitas untuk bahan baku dan tenaga kerja meningkat, data ini mencerminkan hasil perbaikan produktifitas proses produksi untuk menghasilkan produk tanpa trade Off.
TABEL 2 kuantitas input tanpa perubahan produktifitas
Quantitas Produk tahun ini
Ratio Produktifitas tahun lalu
Kuantitas bebas perubahan produktifitas (KBPP)
Bahan Baku
100.000
4,00
25.000
Tenaga Kerja
100.000
1,33
75.000

Data ini menunjukan input yang diperlukan tanpa perubahan produktifitas dengan cara mengalikan output tahun sekarang dengan produktifitas tahun lalu.

TABEL 3 perhitungan profit linked productivity (PLP)
KBPP
KBPP x H
KS
KS x H
PLP
Bahan Baku
100.000
300.000
20.000
240.000
60.000
Tenaga Kerja
100.000
450.000
60.000
360.000
90.000
750.000
600.000
150.000

H=Harga input tahun sekarang
KS=Kuantitas Input tahun sekarang
Data ini menginformasikan bahwa laba naik sebesar Rp 150.000 karena perbaikan produktifitas

2011
2012
Penjualan
3.000.000
3.000.000
Biaya Masukan:
Bahan Baku
300.000
240.000
Tenaga Kerja
450.000
360.000
Jumlah Biaya
750.000
600.000
Laba
2.250.000
2.400.000

Data ini menjelaskan bahwa walaupun penjualan tidak naik tapi terdapat kenaikan laba yang disebabkan perbaikan produktifitas yang diinformasikan pada table 3
perhitungan price recovery component

Total Perubahan Laba
150.000
Profit Linked Productivity (PLP)
150.000
Price Recovery Component
0

Contoh 7 ukuran produktifitas dengan ada trade off
Pada akhir tahun 2011, manajer departemen produksi melakukan sedikit perubahan proses produksi yang diharapkan akan memperbaiki efisiensi penggunaan input. Pada akhir tahun 2012 manajer tersebut ingin melakukan penilaian perubahan produktifitas departemennya. Data yang diperlukan untuk menilai produktifitas tersebut disajikan berikut ini:

2011
2012
Jumlah produk yang dihasilkan (unit)
80.000
100.000
Bahan baku yang dipakai (Kg)
80.000
110.000
Tenaga Kerja yang dipakai (Jam)
8.000
8.500
Energi (Kwh)
60.000
50.000
Harga jual produk per unit
Rp 30
Rp 30
Biaya bahan baku per Kg
Rp 4
Rp 4
Upah tenaga kerja per jam
Rp 20
Rp 23
Biaya Energi per Kwh
Rp 15
Rp 17

Berikut dibahas hubungan perubahan produktifitas dengan perubahan laba total
TABEL 1 PRODUKTIFITAS PARSIAL

2011
2012
Produktifitas bahan baku
1,00
0,91
Produktifitas Tenaga Kerja
10,00
11,76
Produktifitas Energi
1,33
2,00

Data ini menunjukan Produktifitas untuk tenaga kerja dan energy meningkat, tetapi untuk bahan baku menurun. Tapi ada peningkatan produktifitas secara keseluruhan
TABEL 2 kuantitas input tanpa perubahan produktifitas

Quantitas Produk tahun ini
Ratio Produktifitas tahun lalu
Kuantitas bebas perubahan produktifitas (KBPP)
Bahan Baku
100.000
1,00
100.000
Tenaga Kerja
100.000
10,00
10.000
Energi
100.000
1,33
75.000
Data ini menunjukan input yang diperlukan untuk output tertentu tanpa ada perubahan produktifitas dengan cara mengalikan output tahun sekarang dengan produktifitas tahun lalu.

TABEL 3 perhitungan profit linked productivity (PLP)
KBPP
KBPP x H
KS
KS x H
PLP
Bahan Baku
100.000
400.000
110.000
440.000
(40.000)
Tenaga Kerja
10.000
230.000
8.500
195.500
34.500
Energi
75.000
1.275.000
50.000
850.000
425.000
1.905.000
1.485.500
419.500

H=Harga input tahun sekarang,  KS=Kuantitas Input tahun sekarang
Data ini menginformasikan bahwa laba naik sebesar Rp 419.500 karena perbaikan produktifitas
TABEL 4 perhitungan total perubahan laba

2011
2012
Penjualan
2.400.000
3.000.000
Biaya Masukan:
Bahan Baku
320.000
440.000
Tenaga Kerja
160.000
195.500
Energi
900.000
850.000
Jumlah Biaya
1.380.000
1.485.500
Laba
1.020.000
1.514.500

Data ini menjelaskan bahwa penjualan naik sebesar Rp 600.000 tetapi terdapat kenaikan biaya sebesar Rp 105.500 sehingga laba naik Rp 494.500, yang disebabkan perbaikan produktifitas
perhitungan price recovery component

Total Perubahan Laba
494.500
Profit Linked Productivity (PLP)
419.500
Price Recovery Component
75.000

Data ini menjelaskan bahwa laba akan naik sebesar Rp 75.000 bila tida ada perubahan produktifitas, sehingga bila tidak ada perbaikan produktifitas biaya akan naik sebesar Rp 525.000 (1905.000 – 1.380.000) sehingga kenaikan penjualan Rp 600.000 akan digunakan untuk menutup biaya masukan tersebut sehingga laba akan naik sebesar Rp 75.000 (600.000 – 525.000) namun karena ada perbaikan produktifitas tenaga kerja dan energy maka laba naik sebesar Rp 419.500, maka total perubahan laba adalah Rp 494500 yaitu dari Rp 419.500 + Rp 75.000.

Hubungan kualitas dan produktifitas yaitu pada saat kualitas meningkat karena produk cacat berkurang maka input menjadi berkurang sehingga akan menaikan produktifitas.





Comments

Popular Posts