VISI MISI BENTUK BISNIS - 24 FEBRUARI SD 1 MARET 2020
VISI MISI BENTUK BISNIS
TUJUAN : Membekali mahasiswa untuk memahami dan membuat suatu visi dan misi serta dapat memilih
bentuk bisnis yang sesuai dengan tujuan bisnis.
Membuat visi dan misi Bisnis merupakan satu hal penting yang harus dilakukan oleh seorang pengusaha yang menginginkan usahanya maju dan berkembang.
Dengan adanya visi-misi, Bisnis akan lebih
bisa memantabkan diri untuk melihat gambaran Bisnis kedepannya.
Dengan adanya visi dan misi, Bisnis akan lebih mudah untuk mengkomunikasikan
alasan keberadaannya, mampu menunjukkan framework hubungan antara organisasi
dengan stakeholders, dapat menyatakan secara lebih jelas
sasaran utama kinerja organisasi, dan dapat dijadikan acuan bagi semua pihak dalam sebuah organisasi Bisnis.
Dalam kamus bahasa Indonesia terdapat beberapa arti yaitu:
•
Penglihatan atau pengamatan.
•
Apa
yang tampak dalam khayalan.
•
Pandangan atau wawasan ke depan.
•
Kemampuan untuk melihat pada inti persoalan.
• Kemampuan untuk merasakan sesuatu yang tidak tampak melalui kehalusan jwa dan ketajaman penglihatan.
Visi adalah suatu pandangan yang terdapat pada organisasi atau lembaga yang rnernpunvai pandangan jauh tentang
tujuan-tujuan dan apa yang
harus dilakukan untuk menggapai tujuan tersebut pada masa yang akan datang.
PENGERTIAN VISI DAN MISI
Visi adalah suatu gambaran menantang tentang keadaan masa depan yang berisikan cita dan citra yang ingin diwujudkan instansi pemerintah.
Visi adalah bayangan tentang masa depan organisasi, baik
itu bisnis atau lembaga (H.Dawan
Rahardjo, Wawasan dan Visi (Pembangunan Abad-21).
Visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan cita-cita atau impian sebuah organisasi atau bisnis
yang ingin dicapai di masa depan.
Wibisono (2006, p. 43).
Visi adalah sebuah pandangan masa depan organisasi yang realistis, bisa dipercaya,
atraktif, suatu kondisi yang
lebih baik dibandingkan dengan
yang
sekarang ada. (Burt Nanus, Kepemimpinan Visioner).
Visi adalah kemampuan
memandang; kemampuan memahami
apa yang akan diwujudkan di masa yang akan datang; ide yang ada dalam angan-angan tentang sesuatu (Dictionary
Of Language and Control Longman)
Visi berkaitan dengan
pandangan
masa depan, menyangkut kemana instansi pemerintah harus dibawa
dan diarahkan agar dapat bekerja secara konsisten dan tetap eksis, antisipatif, inovatif, serta produktif. (LAN, Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).
Visi itu tidak dapat dituliskan secara lebih jelas menerangkan detail gambaran sistem yang ditujunya, dikarenakan perubahan ilmu serta situasi yang sulit diprediksi
selama
masa yang panjang tersebut. Beberapa persyaratan yang
hendaknya dipenuhi oleh suatu pernyataan visi: Visi adalah kemampuan untuk melihat pada
inti persoalan,
pandangan,
wawasan
apa yang tampak dalam khayal, penglihatan atau pengamatan. Atau
kemampuan
melihat gambaran / wawasan masa depan yang diinginkan berdasar penglihatan/pengamatan/perbandingan kondisi yang ada/ keadaan sekarang. (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 1988).
Dalam membuat visi seyogyanya harus terdapat 4 unsur atau persyaratan yaitu, pertama dalam membuat visi harus berorientasi ke
depan, kedua harus mengekspresikan kreatifitas, ketiga tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini, dan
yang
ke empat berdasarkan pada
prinsip nilai yang mengandung penghargaan bagi
masyarakat.
Mengenai apa itu visi dan misi ini ada beberapa kegunaannya
antara lain:
1. Sebagai dasar pemanfaatan dan alokasi sumber daya serta pengendaliannya.
2. Sebagai penyatu tujuan, arah, dan sasaran dalam
organisasi, lembaga ataupun bisnis.
3. Sebagai pembentukan dan pembangunan
budaya dalam bisnis (Corporate culture).
MANFAAT VISI : Menjembatani keadaan bisnis masa sekarang dan masa depan. Menumbuhkan rasa kebermaknaan.
Salah satu tempat karyawan mencan makna kehidupan adalah lingkungan pekerjaannya.
Menumbuhkan standar kerja yang prima. Jika seorang karyawan memahami dia
bekerja untuk
suatu tujuan yang sangat mulia, dia akan bekerja penuh semangat dan meletakkan standar prima untuk setiap pekerjaannya.
Menumbuhkan komitmen dan
semangat kerja karyawan. Karyawan tidak akan bekerja dengan
penuh antusias jika dia tidak tahu untuk apa dia bekerja.
Namun, jika dia tahu apa
kontribusi bisnis pada masyarakat dia akan termotivasi bahwa dia bekerja bukan hanya untuk bisnis, tetapi juga untuk masyarakat.
Menumbuhkan standar kerja yang pnrna. Apabila
seorang karyawan
memahami bahwa dia bekerja untuk suatu tujuan yang sangat mulia, ia akan bekerja penuh semangat dan meletakkan standar prima untuk setiap pekerjaannya.
Misi adalah mendeklarasikan tentang apa yang harus dikerjakan oleh organisasi atau lembaga dalam mewujudkan Visi. Misi
bisnis adalah tujuan dan alasan mengapa bisnis
itu ada.
Misi adalah tindakan strategis untuk meraih visi organisasi (Edwin A. Locke & Associates, Esence
Misi merupakan langkah/kegiatan yang harus dilaksanakan guna merealisasikan
tercapainya visi. (DR. Sapta Nirwandar, Makalah Seminar).
Misi adalah tugas yang dirasakan orang sebagai suatu kewajiban untuk melakukannya demi agama, ideologi, patriotisme, dsb.
(Kamus Besar Bahasa
Indonesia).
Misi adalah tugas khusus yang menjadi tanggung jawab seseorang
atau sekelompok
orang -
specifc task a person or group is charged - (Webster Third New International Dictionary).
Misi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi organisasi, yang memuat
apa yang disediakan oleh bisnis kepada
masyarakat, baik berupa produk
ataupun jasa. Wibisono (2006,p.46)
Misi adalah sesuatu yang harus diemban
atau dilaksanakan oleh instansi pemerintah, sebagai penjabaran visi yang telah ditetapkan. (Lembaga Administrasi Negara, Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah).
Peter Drucker - Pada
dasarnya, misi
merupakan alasan mendasari eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis bisnis. Jadi perumusan misi merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan produk
dan
jasa berkualitas yang memenuhi
kebutuhan, keinginan
dan harapan pelanggannya.
Dalam membuat misi seyogyanya harus terdapat 4 unsur atau persyaratan yang ada di dalamnya antara lain:
• Memprioritaskan dan fokus terhadap beberapa kata yang
dianggap paling
penting.
• Mengolah
kata-kata sehingga menjadi sebuah
kalimat yang
paling tepat dan mampu menunjukkan kondisi bisnis tersebut.
• Melakukan
kombinasi kata-kata yang sudah dipilih dalam bentuk kalimat atau paragraf yang bisa menjadi gambaran misi
suatu bisnis.
• Melakukan proses penggalian ide dengan
mengumpulkan beberapa kata yang dianggap paling mampu
menunjukkan kondisi bisnis.
• Manfaat Misi
• Memastikan tujuan dasar organisasi atau bisnis.
• Menciptakan kondisi atau iklim organisasi yang umum.
• Menjadi landasan perencanan bisnis yang akan dikembangkan.
• Membantu seseorang untuk bekerja sama dalam suatu kegiatan.
• Menjadi titik utama bagi
individu dalam
mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi
• Menantang pesaing yang sudah ada dalam tingkat kemapanan untuk melakukan inovasi.
• Membantu seseorang
dalam
mengambil keputusan yang
sesuai
keputusan yang
sesuai
tujuan.
• Memberikan tujuan dasar organisasi dan kemungkinan untuk menterjemahkan tujuan dasar,
ini menjadi tujuan dalam bentuk sedemikian rupa
hingga parameter waktu,
biaya, dan kinerja dapat dievaluasi dan dikontrol.
Apabila wirausaha mendirikan suatu bisnis mereka harus menentukan bentuk kepemilikan bisnis. Pilihan dari bentuk kepemilikan bisnis tertentu dapat mengakibatkan berbagai karakteristik yang mempengaruhi nilai bisnis
Bisnis yang dimiliki oleh seorang pemilik disebut sebagai suatu kepemilikan perseorangan
(Sole Proprietorship). Pemilik dari suatu kepemilikan perseorangan disebut pemilik tunggal (sole Proprietor). Seorang pemilik tunggal
dapat memperoleh pinjaman dari kreditor untuk membantu mendanai operasi bisnisnya, dimana pinjaman itu sendiri tidak mencerminkan suatu kepemilikan.
Pemilik
tunggal memiliki
|
kewajiban
untuk menutup
seluruh pembayaran yang diakibatkan
|
oleh
|
pinjaman tersebut tetapi
|
tidak perlu
membagi
keuntungan bisnisnya dengan para
kreditor.
|
|
1.
Pengusaha kepemilikan perseorangan harus bisa menerima tanggung jawab penuh atas kinerja bisnis
2. Tekanan tanggung jawab akan lebih besar dari semua
pekerjaannya
3. Kepemilikan
perseorangan harus mampu bekerja tanpa kenal waktu, mereka harus siap setiap saat dan bahkan harus menggantikan karyawannya yang sakit
4.
Tanggung
jawab untuk keberhasilan mendorong
mereka untuk selalu
terus menerus memonitor operasional bisnisnya
5.
Harus mampu menunjukan kemampuan kepemimpinan yang kuat, teliti, rapi berorganisasi dan berkomunikasi dengan baik kepada pekerjanya
Bisnis yang dimiliki secara bersama oleh dua atau lebih orang disebut sebagai persekutuan (partnership). Para pemilik dari bentuk kepemilikan
bisnis ini disebut sebagai sekutu (partner). Para pemilik
harus mendaftarkan persekutuan mereka.
1. Persekutuan umum (general Partnership), dimana
seluruh pemilik persekutuan
(partner)
mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas
2. Persekutuan Terbatas ( limited Partnership), bisnis yang mempunyai beberapa partner dengan tanggung jawab terbatas, kepada modal/properti yang dikontribusikan kepada
persekutuan
3. Sekutu terbatas (limited partners), hanyalah investor pada bisnis kemitraan dan tidak berpartisipasi dalam manajemen walaupundemikian karena mereka menanamkan modalnya dalam bisnis mereka membagi rugi/laba bisnisnya.
4. Sekutu umum (general partner), partner yang
mengelola bisnis, menenma gaJ1, membagi laba/rugi dan mempunyai tanggung jawab yang tidak terbatas.
Bentuk ketiga kepemilikan bisnis adalah perseroan terbatas (
corporation ),
yaitu suatu badan
hukum yang membayar pajak dan secara hukum terpisah dari para pemiliknya.
Syarat perseroan terbatas harus ada akta pendirian dan mendaftarkannya kepada pemerintah, akta pendirian menunjukan aspek penting dari perseroan
terbatas, antara lain, nama bisnis,saham yang diterbitkan dan deskripsi operasi bisnis.
Orang yang mengelola perseroan terbatas harus mengelola sesuai
dengan peraturan pemerintah ( UU )
karena pemegang saham perseroan terbatas adalah secara hukum mempunyai
tanggung jawab yang terbatas, artinya mereka tidak harus menanggung secara pribadi, pemegang saham hanya menanggung kerugian sebatas modal
yang ditanamkannya.
Beberapa orang menjadi pemilik tunggal tanpa harus mendirikan bisni.
Berikut adalah metode- metode umum di mana seseorang dapat menjadi pemilik dari bisnis yang sudah
berjalan :
• Mengambil alih
kepemilikan sebuah bisns keluarga
• Membeli bisnis yang sudah berjalan
• Waralaba
Banyak orang bekerja
dalam
bisnis
keluarga dan setelah beberapa waktu dianggap menjadi pemilik. Ini dapat menjadi cara ideal untuk memiliki bisnis karena kinerjanya dapat diprediksikan selama para karyawan utama masih terus bekerja. Fungsi pemilik baru hanya memastikan bahwwa operasional yang ada masih berlanjut secara efisien. Tetapi apabila bisnis mengalami kinerja yang
buruk pemilik baru harus merevisi manajemen, pemasaran, dan kebijakan keuangan. MEMBELI BISNIS YANG SUDAH BERJALAN
Orang yang ingin membeli bisnis yang
telah ada harus menentukan apakah mereka punya keahlian
menjalankan bisnis
atau paling
tidak memonitor secara sesama para manajernya. Mereka harus membandingkan
keuntungan yang diharapkan dari bisnis
ini dengan modal
yang
diperlukan untuk membeli
pada
permulaannya.
Waralaba (franchise) adalah kesepakatan di mana pemilik suatu bisnis yang disebut pewaralaba (franchisor) memperkenankan pihak lain atau terwaralaba (franchisee) menggunakan merek dagang, nama dagang, atau hak ciptanya, dengan syarat-syarat tertentu. Setiap waralaba beroperasi sebagai suatu bisnis yang independen dan umumnya dimiliki oleh kepemilikan perseorangan. Jadi, bisnis baru yang dibuat dengan menggunakan
merek dagang dan nama dari franchisor yang sudah ada.
1. PENDISTRIBUSIAN (distributorship), bisnis pengecer
diperkenankan untuk menjual sebuah produk yang diproduksi oleh bisnis produsen.
2. BISNIS RANTA! TOKO (chain-style
business), sebuah bisnisdiperkenankan untuk menggunakan nama dagang sebuah
bisnis dan mengikuti panduan-panduan yang
berhubungan dengan
penentuan harga dan penjualan dari produk tersebut.
3. KESEPAKATAN PRODUKSI (manufacturring arrangement), sebuah bisnis memperkenankan memproduksi suatu produk dengan menggunakan formula yang diberikan oleh bisnis lain.
1.
Freddy Rangkuti. 2004. Business Plan Teknik membuat Perencanaan
Bisnis dan Analisis
kasus, Cetakan V, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
2.
Abrams,
Rhanda, 2005,
diterjemahkan oleh
Vivin Andhika Yuwono, Business Plan in A
Day, Kanisius, Yogyakarta.
Comments
Post a Comment